Posts

Showing posts from January, 2016

Sembilan.

Bulan kesembilan di Surabaya. Sebuah kota yang lambat laun mulai saya nikmati meski sesekali rindu ingin pulang, atau sekedar pergi ke tempat lain yang punya banyak lahan hutan, atau kebun, atau terutama: pantai. Pantai, yang airnya tidak bau anyir berbaur dengan busuknya sampah kota. Sampah celana dalam, sampah kondom, sampah rumah tangga, sampah bekas organ dalam ikan yang dibedah setiap harinya, dan segala kotoran yang dibuang kembali oleh mereka yang tinggal di sepanjang tepian laut. Pantai yang....bukan seperti Kenjeran, haha! Bulan kesembilan di Surabaya. Mengenali kota yang terdengar maju ini, dari sisi terburuknya. Menyusuri kehidupan pinggiran yang jauh dari hingar kemewahan gaya hidup kelas menengah atas, atau kelas menengah bawah yang berusaha hidup mewah meski dicekik tagihan kartu kredit sepanjang bulan. Mengenali banyak wajah bopeng yang berusaha dibedaki dengan pembangunan infrastruktur di berbagai sudut. Gadis-gadis pinggiran kota yang terpaksa menikah di bawah

Tentang seorang gadis yang ada di ujung lubang keluar sebuah labirin

Tadi sore, teman kerja saya, Nusro, yang lebih saya anggap sebagai seorang adik, mendatangi saya di ruangan. Ia duduk di kursi sebelah saya dan membuat cekungan manis di pipinya. Nusro tersenyum sebelum bercerita. "Mbak, aku mau cerita..." kata dia, sambil membenahi letak kacamatanya yang sebenarnya tak bergeser kemanapun. Ia baru hari itu memakai kacamata barunya di dalam kantor, canggung. "Iya, Neng Nus. Kenapa? Kamu mau nikah juga?" saya menggoda. Nusro tertawa menolak disebut ingin menikah. Tentu saja saya bangga. Dia sudah punya bayangan yang terang tentang bagaimana ia harus merajut hari-harinya untuk masa depan yang lebih baik. Setidaknya, ia tahu, menikah di usia belia bukanlah cita-cita yang bisa menyelamatkan hidupnya. Nusro adalah gadis kegemaran saya di kantor. Ia masuk sebagai staf kesekretariatan bulan Agustus lalu. Etos kerjanya sangat bagus. Ia cekatan, jujur, dan semua hal berantakan terkait administratif di kantor disulap menjadi sit