Posts

Showing posts from November, 2015

Pembuatan Paspor selesai tepat waktu (3 hari kerja)

Setelah menikmati pahit manis pelayanan birokrasi dari berbagai sektor selama ini, baru kali ini rasanya bisa puas. Well done, kantor imigrasi Surabaya! :p Awalnya sempat pesimis karena berpikir akan molor dan ribet seperti pembuatan kebutuhan yang bersifat administratif lainnya. Dulu sewaktu mengurus e-KTP, saya juga harus ribet mulai dari jadwal dan antrian untuk foto yang berantakan, sampai masa pengambilan e-KTP yang sangat random dan tidak tepat waktu. Mengurus SKCK pun demikian...enggak bisa jadi dalam jangka waktu yang secara logis seharusnya bisa lebih cepat karena yang bersangkutan untuk mengeluarkan dan mengesahkan enggak melibatkan pihak ataaas banget yang sulit dijangkau dari kantor setempat. Mengurus surat kematian, surat waris, dan sebagainya pun demikian. Nah, saat membuat paspor di kantor imigrasi Surabaya saya cuma butuh waktu 3 hari dari tahap mengajukan permohonan hingga pengambilan paspor. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Tanggal 16 November

Novemberku!

Image
Hola! Sudah 18 November, saudara-saudara. Rasanya baru kemarin berganti bulan, tiba-tiba sudah mau gajian lagi (eh?) dan akhir bulan lagi. Jadi begini... Alasan kenapa postingan ini berjudul Novemberku yang berantakan tapi juga manis seperti saya, adalah disebabkan oleh berbagai hal yang sudah terjadi dengan begitu cepat dan tiba-tiba. Sampai saya lupa...kehidupan dua minggu kemarin ngapain aja, ya? Rasanya kayak, belum tidur, sudah mandi pagi dan kerja lagi. HAHAHAHA. Baiklah saya akan me-review kehidupan November saya, di blog saya sendiri, secara suka-suka. Tidak boleh marah ~ Well, dari berita baik dulu, deh.. Mau pamer sedikit, buku non-fiksi pertama saya sudah terbit!  Sebagai staf media campaign , buku ini adalah salah satu media publikasi yang menjadi tanggungjawab saya, untuk menyebarkan informasi dan muatan yang bisa mendukung tercapainya visi   program. Buku ini ditulis bersama dua teman baik lainnya, yaitu Mbak Ripi selaku manager program , dan teman hi

Membaca Malna di bulan November

Image
Motor odong-odong teman kantor saya, Pupi, membawa saya bertemu puisi Malna lagi. Sepulang dari bercengkrama seharian penuh di kantor ALIT dan puas minum kopi luwak asli yang disuguhkan oleh Mak (panggilan salah satu keluarga ALIT, seorang laki-laki tulen berbadan tegap, berwajah tegas, dan bersuara besar), saya dan Pupi punya energi berlebih untuk tidak langsung pulang ke rumah kemarin malam. Saya cukup gembira, sebab, selain mendapat jatah libur terselubung, saya juga kenyang dengan asupan gizi dari orang-orang cerdas, inspiratif, telah berbuat banyak hal yang tak sekedar diada-adakan agar ada, dan punya prinsip yang kuat untuk tidak menjadi orang-orang oportunis yang melakukan segala hal hanya untuk memuaskan dahaganya sendiri. Apalagi, memanfaatkan kesulitan hidup orang lain untuk mencapai ambisi naifnya. Kegembiraan itu patut dirayakan. Tapi mengelilingi jalanan seputar Achmad Jais, dibonceng Pupi dengan motor bututnya yang tak lebih nyaman dari naik odong-odong, tent