Older and Wisher....#24YearsOld

Bagian terbaik dari peralihan usia menuju dua puluh empat saya adalah ibu yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun meski sekedar lewat pesawat telepon. Juga adik yang mengirim pesan berisi do'a dan harapannya atas saya.
Hal yang sempat hilang tahun lalu, disaat saya mulai menarik sebuah kesimpulan; saya tak perlu menganggap hari ulang tahun sebagai hal yang mesti dirayakan.

Do'a-do'a dari keluarga dan teman adalah segalanya.
Sederhana, namun menjadi pengingat yang menyenangkan untuk menjadi lebih baik, dalam hidup yang sementara.

Hari ulang tahun saya adalah penghubung komunikasi. Yang jarang menyapa, mengirim do'a. Yang dirindukan, meyampaikan rindu. Yang disayangi, menyampaikan dukungan atas mimpi-mimpi.

Older and wisher,
sebuah harapan yang paling mengena tahun ini, dari Mbak Rahmah, teman YSEALI Indonesia.

04 Juni 2016,
Pupi mengambil alih mikrofon saat acara pentas seni anak-anak komunitas, yang kami siapkan sejak pagi buta, hampir berakhir. Ia bilang, hari itu adalah hari istimewa. Selain anak-anak yang menampilkan potensinya, memberi persembahan untuk teman-teman seusianya menjelang peringatan hari anak, hari itu juga jadi istimewa karena ia bilang, saya -ia menyebut kakak pendamping-, berulang tahun.

Ia meminta saya untuk maju ke panggung. Anak-anak yang menggemaskan itu menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk saya. Teman-teman saya mengalungkan serbet-serbet, baskom di kepala, dan ember. Segala perabotan domestik, simbol dari setahun lebih aktivitas yang kami lakukan untuk menghentikan masyarakat agar tak mempekerjakan anak, terutama pekerja rumah tangga anak, dan membantu mereka dalam proses integrasi sosial.

Sebuah kue ulang tahun dibawa oleh gadis Gunung Anyar Tambak yang pernah saya tulis di blog ini, Nusro. Entah kapan ia sempat membelinya di tengah kehebohan agenda pentas.

"Siapa yang ingin memberi do'a dan harapan ke Kak Nita?" Pupi bertanya pada anak-anak.
Mereka saling berebut.

Saya tak sempat mendengar secara jelas yang mereka ucapkan. Terlalu riuh saat itu.
Satu yang paling terngiang, dan membuat saya terkekeh berulang kali.

"Semoga Kak Nita cepat kawin!"

Hahahaha. Saya tak tahu harus mengamini saat ini juga atau...lain kali saja.



Mas Anca menyalakan korek apinya untuk ditiup, sebelum kue tart tiba.

Nusro, gadis pembawa kue tart pada ulang tahun ke-24 saya. Di belakang saya, Putri menyampaikan do'a untuk saya. Dua anak menggemaskan di sebelahnya sedang menanti giliran, berebut mikrofon. :p

Terimakasih Juni, telah mengingatkan saya untuk menjadi lebih tua dan bijak. Dan membagi hidup, untuk lebih banyak orang. Cheers! Untuk sisa usia yang lebih bermakna.





Comments

Popular posts from this blog

Prospek Sarjana Ilmu Politik: Ekspektasi Vs Realita

Donat Kentang dan Kesalahan-Kesalahan Kecil Bagi Pemula