Bagaimana memulai belajar bahasa Prancis?

Sesulit apapun bahasa prancis, kalau berlatih terus menerus pasti bisa ditaklukkan!






Pertengahan tahun 2016 lalu, saya mulai punya ketertarikan untuk belajar bahasa Prancis. Mulanya, saya hanya familiar dengan kata "Je t'aime, bonjour, dan merci". Itupun, dengan keterbatasan pengetahuan tentang pelafalan yang benar.

Selama kurang lebih empat bulan, saya belajar secara otodidak di Indonesia dengan beragam media yang tersedia secara gratis di internet.

Hari ini, setelah tiga tahun lebih tinggal di Prancis, saya mulai bisa menonton film-film dalam bahasa Prancis tanpa subtitle, mengikuti kuliah jurusan sosial yang harus banyak mendengar, mencatat, menulis dan presentasi Full in French, berkomunikasi untuk kebutuhan sehari-hari, dan survive di negara ini melalui pekerjaan-pekerjaan part time mahasiswa yang menuntut kemampuan berbahasa prancis.

Ternyata, sesulit apapun bahasa prancis, kalau ditekuni pasti bisa dikuasai. Saya bisa, siapapun juga bisa! Oleh karena itu, melalui postingan ini, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana saya memulai petualangan belajar bahasa Prancis. Dimulai dari nol, yaaaa...😉


Biar lebih semangat, kita pahami dulu tujuan dan motivasi kita belajar bahasa Prancis!


Tanpa goal, kita nggak punya motivasi buat mulai gerak

Kenapa sih harus rela meluangkan waktu yang tidak sedikit untuk menekuni bahasa baru, terlebih bahasa Prancis yang tulisan dan pengucapannya berbeda sekali?


Mengutip informasi dari duolingo, sebuah aplikasi belajar bahasa asing, saat ini, ada lebih dari 1,2 miliar orang yang memutuskan untuk belajar bahasa demi mendapatkan kesempatan yang lebih baik. 

Belajar bahasa baru punya banyak sisi positif. It grows our brain! Selain itu, kita bisa lebih mudah memahami suatu negara dan budaya-budayanya, kesempatan kerja yang lebih terbuka, open-minded, dan rasanya seru saja ketika tiba-tiba bisa fasih bicara dalam bahasa baru.

Bahasa Prancis sendiri dipakai sebagai bahasa resmi di 29 negara di dunia. Pertama kali saya mendengar bahasa Prancis justru bukan dari negara Prancis. Saya mendengarnya dari film-film Xavier Dolan, yang menggunakan bahasa Prancis dengan aksen Quebec, Canada. Tentu saja keduanya punya ciri khas yang berbeda, bahkan beberapa pilihan penggunaan diksi juga berbeda. 😀

Ah, selain itu, bahasa prancis juga salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Siapa tau someday kita bisa terlibat di lingkungan kerja PBB, ya nggak? 😋

Kalau saya, mulanya, belajar bahasa Prancis adalah untuk keperluan studi. Terlebih, universitas dengan kelas dalam bahasa inggris di Prancis mayoritas adalah kampus swasta dengan tarif SPP yang mahal. Sementara itu, di universitas publik, SPP bisa jauh lebih murah. Tapi juga harus siap-siap dengan kelas dalam bahasa Prancis penuh. 

Setelah mencapai level yang cukup untuk bisa survive di dunia akademis, ternyata saya tetap harus belajar untuk upgrade ke level yang lebih advance. Untuk bekerja di bidang yang saya inginkan, bicara fasih saja tidak cukup. Kemampuan menulis dengan redaksi yang baik sangat dibutuhkan untuk bisa bersaing di dunia kerja. Saat ini, saya masih dalam tahap belajar untuk memperbaiki writing, terutama bagian pemilihan diksi dan gramatikal.

Goal saya hari ini adalah mampu bersaing dengan masyarakat Prancis, di dunia kerja! Memang banyak sekali lapangan pekerjaan yang merekrut pendatang tanpa kemampuan bahasa Prancis. Tapi, jenis pekerjaan yang saya inginkan tidak mungkin dikerjakan hanya dengan kemampuan bahasa inggris. 😔Goal ini pasti bisa dicapai kalau saya tekun berusaha! Seperti halnya ketika saya mencapai goal di level sebelumnya. *OPTIMIS AJA DULU POKOKNYA 😉

Jadi, apa nih goal kalian? Ini penting sebagai motivasi, jadi harus jelas! 💪


Step by step, yang penting jalan dulu!

Di tengah keterbatasan, yang penting, jalan aja dulu pakai yang sudah ada!

Kadang, kita selalu berusaha menemukan alasan untuk menunda. Misalnya, fasilitas yang minim, tidak ada budget, dan hal-hal lain yang sebenarnya masih ada solusinya.

"Nggak ada tempat les di kotaku."
"Les bahasa Prancis mahal banget! Nanti aja belajar kalau udah ada duitnya."
"Susah banget belajar bahasa Prancis sendirian, harus ada yang ngajarin!"

Well, ketika kita menunda, kita cuma buang waktu dan nggak punya progress. Padahal kalau mau, sambil menunggu punya budget untuk ikut kursus atau sambil menanti ada tempat kursus di kota kita, sebenarnya kita sudah bisa mulai belajar lewat media yang sudah ada.

Sekedar flashback, saat saya  ingin memulai belajar bahasa prancis tahun 2016 lalu, tidak ada tempat kursus di kabupaten saya tinggal. Tempat terdekat adalah Institut Français d'Indonesie (IFI) di Surabaya (4 jam dari rumah). Tapi lagi-lagi, untuk mengakses itu saya perlu membayar biaya kursus dan living cost, yang tidak ada dalam rencana budget saya.

Saya lupa berapa tarif tahun 2016, tapi menurut update website IFI, untuk kelas reguler dengan 60 jam per/sesi dalam 15 minggu (2X seminggu per/dua jam), biayanya Rp 2.160.000!

Untuk bilang itu mahal atau tidak, tentu saja tergantung kemampuan financial kita. Tapi buat saya, jumlah tersebut sayang jika hanya dipakai untuk belajar basic saja karena ada banyak metode yang bisa kita pakai secara otodidak.

Sebagai solusi, untuk semua pemula yang benar-benar belajar dari nol dengan budget yang terbatas, media-media belajar berikut ini adalah yang saya pakai! Check it out 😉


1. DUOLINGO

Résultat de recherche d'images pour "duolingo french"
Media belajar duolingo. Image from https://twitter.com/duolingo/status/1140998783335096331/photo/1



Media belajar pertama yang saya pakai adalah Duolingo.

Duolingo ini budgetnya 0 rupiah karena setahu saya, aplikasinya gratis dan websitenya pun bisa diakses secara cuma-cuma. Jadi diakses melalui smaprtone maupun di websitenya langsung.


Duolingo punya misi yang bagus. Dia sadar, banyak sekali orang yang belajar bahasa untuk mendapat kesempatan yang lebih baik. Di sisi lain, dia juga menyadari sebuah permasalahan di mana belajar bahasa itu mahal dan tidak semua orang bisa mengaksesnya. Jadi dia paham bagaimana menjadi solusi yang tepat untuk meminimalisir budget atau menyediakan fasilitas belajar jarak jauh untuk orang-orang yang jauh dari akses.


Oke, kembali ke pengalaman saya dengan duolingo.


Saya start belajar pakai aplikasi duolingo mulai dari level yang basic sekali. Jadi belajarnya mulai dari kosa kata sehari-hari seperti boy: garçon, girl: fille, makan, minum, dll lalu phrase sederhana “saya makan apel”, saya punya baju merah, saya memakai gaun, dll. 


Menurut saya ini wajib sih untuk pemula yang benar-benar mulai dari 0 dan mau belajar otodidak.


Aplikasi ini metodenya mengulang-ulang kosakata sederhana sampai kita hafal. Jadi, persis saat kita belajar bahasa semasa kita masih kecil. Lalu untuk phrase, biasanya dia pakai kalimat-kalimat yang biasa kita pakai sehari-hari, dan banyak digunakan. Tapi kadang-kadang ada juga kalimat super aneh semisal “kucing saya merah”, mana ada kucing merah ya, kan? Tapi menurut dia ini memang sengaja sih dibuat phrase-phrase unik supaya kita mudah ingat dan cermat dengan kalimat yang kita pelajari.
Selain itu, kita bisa belajar pronunciation karena kita bisa mendengarkan bagaimana pengejaan setiap kata, dan ada juga beberapa konsep pertanyaan di mana mereka ingin kita menirukan dengan benar pengucapan sebuah kata atau kalimat.

Jadi lengkap sekali mulai dari mengenal dan menghafal kosakata, struktur kalimat, listening, speaking, writing, grammar.

So far, ini aplikasi terbaik sih untuk belajar bahasa. Bukan hanya bahasa Prancis saja tapi banyak sekali pilihannya. 

Point kurangnya nih: Pas sudah sedikit lebih jago, jadi gampang bosan karena phrase terlalu sederhana dan mengulang kata terlalu sering. Bahasanya kadang juga kurang luwes sih yah namanya kalau udah bisa dikit pasti kita butuh challenge lebih :D But worth to try!

2. Belajar dari Youtube


Selain Duolingo, saya juga belajar dari Youtube untuk yang lebih kompleks semisal tenses, pronunciation, dll. Ada beberapa yang membantu sekali untuk pemula karena mudah dimengerti seperti kanal Youtube Learn French With Alexa. Berikut adalah salah satu contoh videonya tentang French Greetings!












Atau yang lebih level beginner lagi, banyak sih kalau mau explore! Sekali ketik search key word "Learn French for Beginner", banyak sekali konten video ok yang sangat membantu.

3. Metode FLASHCARD

Salah satu metode yang juga menarik adalah flash card. Fasilitas ini bisa kita dapatkan secara cuma-cuma, salah satunya melalui website Learn French with Oliver

4. TV 5 Monde

Di kanal yang di akses di halaman ini https://apprendre.tv5monde.com/fr, kita bisa belajar berbagai macam tema melalui video yang dilengkapi dengan teks dan kuis sehingga kita bisa lebih terlatih dalam listening, pemahaman cerita, reading, dan writing sekaligus.

5. French Podcast dan mendengarkan lagu

Penting untuk listening dan menambah kosakata baru. Dulu, saya mulai dengan sering mendengarkan lagu anak-anak 😁 Ini penting supaya kita terbiasa dengan bahasa Prancis yang tulisan dan pengucapannya sangat berbeda jauh.



***



Nah, hal-hal tadi sangat membantu saya selama belajar otodidak bahasa Prancis di Indonesia. Sebenarnya saya juga sempat les private selama dua minggu di Malang sih, ke lulusan sastra prancis S1 gitu. Cuma menurut saya kurang efektif juga karena pronunciation dia juga aksen jawa sekali. Jadi, menurut saya belajar dari Youtube saja sudah lebih oke sih. Kecuali kalau bisa les di lembaga semacam IFI, mungkin pengajarnya lebih profesional juga yaaa.



Hmm untuk buku, jujur saya kurang fokus belajar manual dari buku selama di Indonesia karena malas keluar budget buat beli-beli dan takut tidak terpakai secara maksimal, dan di sisi lain koleksi perpustakaan juga tidak terlalu terlalu oke. Tapi sesampainya di Prancis, saya belajar pakai buku-buku keluaran CLE International untuk belajar Grammar mulai dari level debutante sampai avance. Semuanya bisa dipinjam di berbagai perpustakaan umum dan perpustakaan kampus di sini.


Oke, hasil belajar otodidak tadi bagimana? Hey, not bad kok hasilnya. Saya coba-coba ambil tes DELF di IFI dan hasil test saya A2. Hanya dengan modal belajar sendirian beberapa bulan dan budget super minim! So? Why not! Ternyata bisa ada progress nya kan? Dari yang mulanya tidak tau apa-apa... 👌


Eiiittt tapi, A2 di Indonesia itu ternyata butiran debu saja ketika sampai di Prancis hahaha.
Jadi, setelah belajar otodidak di Indonesia, saya akhirnya mendaftar di salah satu lembaga kursus di Kota Toulouse, Prancis. Waktu tes, saya ditempatkan di A1.1, yang artinya debutant yang debutant banget. Jadi kan levelnya ada A1, A2, B1, B2, C1, C2 dan masing masing level ada dua tingkat gitu, A1.1, A 1.2; dan seterusnya sampai C2.

Untuk biaya, tentunya lebih mahal dari di Indonesia kalau dihitung-hitung. Tapi belajar di negaranya langsung bisa semakin cepat fasih karena mau tidak mau kita harus berusaha mengaplikasikannya selama sehari-hari.

Tapi untuk yang termotivasi belajar Prancis, bisa dimulai dari sekarang ya! Dengan tahap sesederhana dan dengan media yang paling mudah di akses.
Progress dulu, nanti baru belajar lebih jauh lagi.

Selamat mencoba teman-teman!😉

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prospek Sarjana Ilmu Politik: Ekspektasi Vs Realita

Rekomendasi Blog Inspiratif