Je Suis En France!



"Setelah drama sebelum keberangkatan, akhirnya saya tiba di Toulouse pada akhir Desember 2016. Sebuah kota di bagian selatan Prancis yang bahkan belum pernah saya dengar sebelumnya."



No photo description available.
Capitole de Toulouse, 5 Janvier 2017



Di ruang tunggu Bandara Juanda, saya duduk terkantuk-kantuk sebab sudah hampir dua minggu tak bisa tidur nyenyak. Dibanding perjalanan dua puluh empat jam lebih, berpindah dari bandara ke bandara hanya untuk berburu tiket murah, yang lebih menguras energi dari perjalanan ini adalah menunggu kepastian visa. Terlalu banyak referensi kadang kurang baik untuk kesehatan mental. Sekarang saya tahu itu.


Saya punya kebiasaan buruk untuk hal-hal yang baru pertama kali akan saya lakukan. Misalnya, terlalu banyak melalukan riset, lalu paranoid sendiri karena membaca pengalaman-pengalaman buruk yang dialami orang lain. Hahaha.

DIBUAT GALAU OLEH VISA ~

Akhir bulan November tahun lalu, saya membuat akun pendaftaran di webiste TLScontact, sebuah agen yang kini menjadi perantara resmi untuk pengajuan visa ke Prancis. Di dalamnya, saya mengisi data diri untuk jenis visa pelajar jangka panjang dan membuat janji temu. Saya datang ke kantor TLScontact di Menara Anugerah Jakarta pada 28 November, sesuai tanggal janji temu yang saya pilih.

Sambil membolak-balik berkas-berkas yang diperlukan dan berkas pendukung, saya duduk gelisah menanti giliran dipanggil. Saat itu masih pagi dan antrian tak terlihat ramai. Tapi nomer-nomer yang tertera sungguh di luar ekspektasi. Seorang aplikan, bisa membawa serta rombongan keluargnya sebanyak tiga sampai enam orang. Seorang agen travel juga bisa mengurus sekaligus satu rombongan wisatawan yang jumlahnya belasan. Saya menunggu sekitar satu jam lebih.

Derby Romero, artis cilik yang saya sukai sejak ia muncul di film Petualangan Sherina, tiba-tiba duduk di sebelah saya. Ia sedang mengurus visa Swiss yang letaknya tepat di sebelah antrian visa Prancis. Ternyata rasanya bertemu idola biasa saja. Saya lebih berdebar menanti giliran wawancara saat pengumpulan berkas. Ahaha. Tapi oh ternyata, saya memang terlalu paranoid.
Wawancara visa di TLS tidak se-menyeramkan itu.

Petugas TLS hanya memeriksa berkas-berkas saya dengan cepat. Ia bahkan mengembalikan berkas-berkas pendukung yang saya kira akan diminta. Setelah itu? Selesai!
Saya pikir, selagi berkas kita lengkap dan benar, tidak akan ada masalah. Kurang tahu lagi jika penanganannya langsung oleh petugas kedutaan, seperti di kedutaan Amerika misalnya. Atau untuk Eropa yang terkenal sulit semisal Jerman atau Italia! Sepertinya memang lumayan lebih ketat, sih, jika berurusan langsung dengan kedutaan.

Hari-hari sejak tanggal 28 November dimana aplikasi saya masuk, saya demam beberapa hari. HAHAHA.
Selain karena pulang pergi Jakarta-Kediri lewat kereta ekonomi yang penuh karena musim liburan, flu, badan ngilu, dan demam; saya merasa demam ini lebih kepada gejala galau visa.😁

Tanggal 6 Desember, tiket ke Prancis sudah terbeli. Soalnya,  semakin mepet tanggal keberangkatan, semakin mahal. Saya coba mengontak TLS, mereka bilang, paspor akan dikembalikan setelah 15 hari kerja dari tanggal masuknya berkas. YAYAYA saya tahu itu. Tapi saya butuh jawaban, apakah dokumen saya ada yang bermasalah? AHAHAHA

Di aplikasi, saya mengisi tanggal keberangkatan 16 Desember. Tentu saja saya tidak berangkat pada tanggal itu. Mengingat saya pernah membaca cerita di blog seorang traveler yang visa Prancisnya baru diberikan 6 jam sebelum tanggal keberangkatannya ahaha. Di tiket real saya, tanggal keberangkatan yang sebenarnya adalah 19 Desember.

Masih belum ada kabar juga sampai tanggal 13. Saya menelepon TLS, mereka bilang belum bisa memastikan. Tanggal 14 saya telepon kedutaan, mereka bilang tidak bisa memberi informasi tentang visa karena keputusan persetujuan visa hanya diketahui oleh konselor. Petugas kedutaan bilang, tepat pukul 11 siang, koper berisi paspor sedang ditransfer ke kantor TLS.

Finally! Paspor saya sudah di TLS dan bisa diambil. Walaupun belum bisa memastikan visa saya disetujui atau belum, setidaknya sudah bisa diambil! Baru tanggal 15 Desember, Duti, seorang teman yang bekerja di Jakarta mewakili saya mengambil visa. Ia mengirim foto visa yang menempel di paspor saya. God bless me! I'm so lucky.

BTW, THANKS A LOT TLS CONTACT! Saya merasa tidak sayang membayar biaya aplikasi tambahan yang dibebankan di luar biaya visa. Penanganan TLS benar-benar bagus. Saya cuma kirim pesan singkat di akun TLS saya di website dengan meninggalkan jenis pertanyaan dan nomer telepon. Tak ada satu jam, TLS langsung menghubungi nomer telepon saya dan melayani tanya jawab dengan lebih detail. Ini saya lakukan berkali-kali, lho. Tapi mereka tetap mau melayani kegalauan saya. Well done. (Review ini dibuat dengan ikhlas, apalagi karena visa saya approved.😂! Hahah)

BIKIN REKENING CIMB NIAGA DAN KENA ZONK


Sebelum berangkat, saya memastikan punya rekening yang atmnya bisa dipakai dengan lancar dengan kurs yang tidak buruk-buruk amat di Eropa. Teman saya tidak merekomendasikan Mandiri karena kursnya sangat jelek. Dia bilang, Cimb Niaga lumayan bagus. Sebenarnya saya sudah punya itu, tapi bekas rekening sebagai karyawan di kantor yang lama.


Di kantor pusat Cimb Niaga Kediri, di Jalan Diponegoro, saya mengajukan pembuatan rekening baru yang bisa dipakai transaksi dengan lancar di Eropa. Customer Servicenya sangat ramah. Tapi saya pikir dia salah memberikan rekomendasi. Dia menyarankan saya membuka rekening On Account yang semua aksesnya hanya lewat internet dan tanpa buku rekening. Saya baru sadar kalau setiap akan transaksi, harus request m-pin dulu yang akan dikirim melalui nomer saya yang terdaftar. Sedangkan saya tidak akan menggunakan nomer itu di Prancis. Ahaha. Stupid! Ribet kan jadinya?
Awalnya customer service memberi saya saran untuk meninggalkan nomer yang terdaftar di Indonesia. Jadi saya masih bisa dapat m-Pinnya. Oke, well, saya masih belum sadar bahwa akan sangat rempong nantinya. Hahaha. Apalagi, masa berlaku m-Pin hanya 30 menit. (Ini sih sebenarnya saya yang telat mikir saking paniknya ahaha)

Masalah selanjutnya adalah atm baru saya terblokir dan tidak bisa dibuka kecuali saya datang langsung ke kantor cabang bhahaha. Saya tak punya banyak waktu untuk mengurusnya. Alhasil, saya tak bisa memakai rekening baru untuk tarik tunai.🙈

Beberapa hari setibanya saya di Prancis, saya kesulitab membuka websitenya hanya untuk login. Errgh!Akhirnya, setelah bisa mengakses, saya pindahkan ke rekening lain. dipindah.
Jangan pakai rekening On Account jika tidak menetap di Indonesia. 😂 

UPDATE hari ini!

Tulisan di atas sebenarnya sudah mau diposting dari bulan Desember tahun lalu. Tiba-tiba sekarang sudah pertengahan Mei 2017. Hampir enam bulan saya di Prancis. Sudah kecopetan dompet dan segebok kartu-kartu. Lalu kecopetan ponsel pula. Ahahaha. Bravo, Nita.

Well, semaju-majunya sebuah negara tetap saja di mana ada kesempatan, di situ kriminalitas bisa terjadi. Jadi, kalau tidak hati-hati, naik kereta bawah tanah yang super bersih dan nyaman di Toulouse, sama tidak amannya dengan naik metromini dari pondok labu ke Blok M. EHEHEHEHE!

Btw, saya kemarin cuma bawa bagasi 20 KG. Memang baju-baju dari Indonesia kurang cocok dibawa ke sini, kecuali untuk summer. Jaket musim dinginpun lebih baik beli di sini karena lebih hangat dan lebih murah terutama saat soldes hiver atau ÊtÊ. Menurut saya, yang paling penting selama merantau pertama kali ke Eropa, terutama untuk student adalah

-dokumen-dokumen untuk keperluan administrasi (akta kelahiran, dll),
-rice cooker supaya tak ribet beli di sini karena barang elektronik lumayan mahal,
-bumbu-bumbu masakan (tapi sebenarnya bisa didapatkan di toko-toko Asia di sini juga sih)
-obat-obatan indonesia yang cocok dan tidak di jual di sini (tolak angin, obat batuk, dsb)
-baju secukupnya
-sepatu yang aman untuk jalan sejauh mungkin (iya, harus banyak jalan)
-peralatan menulis (buku, dsb karena harga di Indonesia lebih murah)

Sudah itu saja. Selebihnya, kemungkinan besar dapat warisan dari anak-anak yang pulang ke Indo.
Dalam enam bulan ini, saya sudah dapat kasur udara, printer, lampu berdiri, filter air, hanger. 😂

Yah segitu dulu laporan sementara dari saya yang tiba-tiba PINDAH DOMISILI, setelah vakum menulis di blog sekian lama!
Cao!








Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prospek Sarjana Ilmu Politik: Ekspektasi Vs Realita

Rekomendasi Blog Inspiratif