So you want to get Ph.D in Political Science? Video ini saya temukan di sini ketika sedang iseng mencari materi terkait ilmu politik. Saya merasa tergelitik ketika menonton dan membaca diskusi pada kolom komentar video ini. Antara harus menyepakati karena realita yang terjadi, atau berusaha tidak menyepakati karena masih ada sisa-sisa ekspektasi yang sedang berusaha dibuktikan untuk membantah berbagai teori yang mengatakan 'sarjana ilmu politik tidak memiliki prospek masa depan yang bagus'. "Studying political science as major subject is very fun. I recommend it for anyone who has rich parents willing to support him/her for the rest of the life." Membaca komentar sarkas tersebut, saya teringat percakapan beberapa hari lalu dengan Mas Hasbi tentang betapa sulitnya lulusan ilmu politik mencari pekerjaan. Memang tak semuanya, tapi kenyataannya, beberapa teman juga mengeluhkan hal ini. Omong-omong tentang sarjana politik, berdasar pengalaman...
"Buk, bikin donat kentang kayak pas aku kecil dulu dong." rengek Bima, adik saya, sepulang kerja, kepada Ibu. Ia memang kadang suka random. Tiba-tiba minta sesuatu yang seringkali kurang penting-penting amat. Ibu meresponnya malas. "Besok ae beli di Irama, nggak usah soro-soro (*ribet yang bikin sengsara aha) ." Irama adalah toko kue paling tersohor di desa saya, yang punya berbagai macam donat dengan harga murah meriah; seribu lima ratus rupiah saja perbiji. Saya cuma terkekeh. Ibu sedang ribut masalah pemberkasan golongan yang baginya semakin rumit. Sebab, beliau harus punya tulisan ilmiah atau penelitian yang dipublikasikan di media cetak. Sebagaimana dugaan banyak orang, generasi ibu saya memang agak sulit dituntut mengikuti kriteria yang tak pernah ada pada zamannya dulu. :)) Dan permintaan membuat donat kentang, jika dipaksakan, akan membuat beliau terus bicara dengan nada tinggi diselingi curhatannya soal itu itu lagi. Karena saya ingin berterimakas...
Hi, good people! Sebagaimana judul di atas, pada postingan kali ini saya akan membahas sedikit soal Hozier. Seorang musisi asal Irlandia berusia 25 tahun yang punya ciri khas di genre indie rock-blues-soul, dengan suara yang gede dan dalem bak nabi yang nggak ada duanya (ha ha ha, oke ini mulai lebai.) Sadislah pokoknya, apalagi kalau lihat video live performance dia. Oh, godness....! This one is my favorite: Perkenalan saya dengan Hozier bermula pada bulan Desember lalu saat saya sedang berselancar di sidebar Youtube. Saya menemukan Vevo dia (TELAT BANGET). And voila, I love all of his videos! Terutama single dia yang dirilis pada bulan September 2013 lalu, yang berjudul" Take Me To Church," di mana lagu ini dia nyanyikan di Grammy Awards ke 57, 8 Februari 2015, sebagai nominasi Song of The Year. (Walaupun yang menang Stay with me-nya Sam Smith, lagu Hozier tetep yang paling bikin melting). So dark but soulful, powerful, dan bernuansa gospel dengan lirik yang ci...
Comments
Post a Comment