Tentang Seorang Teman

"Friendship isn't about being inseparable. It's being separated and nothing changes."
:)

Sudah hampir setahun saya dan dia berpisah. Entahlah, banyak hal yang terjadi di luar rencana kami.
Vifi. Tak banyak yang berubah darinya. Ia masih single fighter, hanya saja lebih berani dari sebelumnya. Ia sudah berani pulang pergi dari provinsi ke provinsi.

Ia masih Vifi yang manja. Yang minta tidur di kasur, dan saya di lantai dengan alas bed cover. Ia masih Vifi yang kalau ke mall suka laper mata sama benda-benda sepele yang mesti dibeli karena; lucu. Ia bahkan bisa galau cuma gara-gara sepatu boots warna kuning jeruk yang dipajang di etalase pertokoan, dan harganya; bisa buat makan di Let's Meat Up berdelapan. Ia masih Vifi yang entah bagaimana bisa tertarik dengan motif macan tutul ala ala trio macan. Ia masih Vifi yang bisa heboh karena perkara-perkara kecil. Menyenangkan. Lucu. Bikin kangen.
Vifi yang pintar seperti biasanya. Mengoreksi hitungan-hitungan saya yang salah, atau sekedar memberi solusi saat saya dibingungkan oleh persoalan yang remeh.
Vifi masih apa adanya, seperti ia yang saya kenal sejak tahun-tahun sebelum ini.
Akhir minggu kemarin ia menginap bersama saya. Waktunya hanya sehari untuk menghabiskan segala-gala obrolan kami yang sekian lama cuma bisa dihabisi di layar ponsel.
Dan sehari itu, sangat menyenangkan buat saya.

Terimakasih, Vi.
Saya tak pernah punya teman baik sedekat kamu. Bahkan saat kamu sudah mengetahui segala kurangku, keadaanku, dan banyak hal yang tak sempat kuceritakan padamu, kamu masih menyayangi saya sebaik ini.
:)

Comments

Popular posts from this blog

Prospek Sarjana Ilmu Politik: Ekspektasi Vs Realita

Donat Kentang dan Kesalahan-Kesalahan Kecil Bagi Pemula